Benarkah Monas Adalah Monumen Perjuangan Pahlawan Indonesia?
Banyak sejarawan dibingungkan dengan filosofi Monas sebagai monumen perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
Memang benar sebagian ukuran geometris pada Monas bisa dikaitkan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia. Arsiteknya R.M Soedarsono membuat tinggi lidah api setinggi 17 meter dan lebar penampang tugu seluas 45 meter. Tetapi bentuknya? Ada dua alternatif persepsi yang berkembang ketika kita melihat bentuk Monas, yaitu pertama adalah simbol sex, dan kedua, simbol berhala Mesir!
Monas mirip sebagai simbol sex karena memang berbentuk phallus atau lingga (yang dipahami sebagai bentuk kelamin pria) dan yoni ( yang merupakan simbol dari kelamin wanita). Penyatuan keduanya, Lingga dan Yoni adalah perlambangan kesuburan. Dalam kepercayaan Mesir kuno, penyatuan lingga dan yoni disebut sebagai Sacred Sextum (Persetubuhan Suci), sebuah ritual tertinggi bagi penganut pemujaan setan (Luciferian). Korelasi Monas dengan ritual-ritual keberhalaan semakin kentara dengan bentuknya yang mengambil bentuk dasar obelisk. Obelisk adalah tugu suci masyarakat Mesir Kuno pada Dewa Matahari. Obelisk ini banyak dibangun di sejumlah titik strategis di dunia, dua yang terkenal adalah di depan gedung Capitol Hill, Washington dan di tengah-tengah lapangan Basilika Santo Petrus.
Mengapa dahulu pembangunan tugu Monas didahulukan ketimbang Masjid Istiqlal? Tapi, pada saat Indonesia sedang dirundung kesulitan ekonomi parah. Hal itu masih menjadi pertanyaan banyak orang hingga hari ini. Jika benar Monas adalah refleksi bahwa Indonesia telah terkontaminasi oleh paham mistisisme dan sensualitas ala Mesir kuno, maka keberadaan Monas sangat ironis dengan adanya masjid Istiqlal, Gereja Imanuel, dan Gereja Katedral yang mengelilingi Monas.



0 comments:
Post a Comment