Kebengisan Kartel Narkoba Meksiko

Kebengisan Kartel Narkoba Meksiko

Konspirasi - Gerakan mafia narkoba Indonesia masih terkesan "malu-malu". Namun tidak bagi Meksiko, karena di negeri taco ini, aktivitas kartel narkobanya sudah sangat telanjang.

Saking rusaknya sistem negara karena pengaruh narkoba, Presiden Felipe Calderon sampai perlu mengerahkan 6.500 tentara nasionalnya untuk berperang dengan serdadu kartel bersenjata. Jangankan senapan serbu mutakhir, bahkan tank tempur pun mereka punya. Polisi, politisi, jaksa, hakim, pengacara, dan sipir banyak yang dibeli atau dipaksa untuk menjadi bagian dari kartel. Duit, seks, kemewahan fasilitas akan mudah didapatkannya. Namun pembunuhan akan dilakukan jika mereka bersikeras melawan kekuatan kartel. Akibatnya, sulit mengidentifikasi mana polisi yang bersih dan mana yang merupakan bagian kartel.

korban kartel narkoba meksiko di jalanTidak hanya berperang dengan polisi dan tentara, para kartel juga saling bantai dengan sesama kartel lainnya untuk merebutkan kekuasaan dan pangsa pasar yang semakin tertekan oleh kebijakan global memberangus narkoba di seluruh dunia. Mayat-mayat tanpa kepala atau penuh lubang peluru dan tikaman pisau berserakan di sudut-sudut kota. Tidak hanya dijalanan, bahkan dari dalam penjara anggota kartel bisa saling bunuh, seperti yang terjadi di penjara Apodaca pada Februari 2012 lalu. Sebanyak 36 anggota kartel Zetas membantai 44 rival sesama napi dengan cekikan, pukulan, dan tusukan, sebelum akhirnya melarikan diri. Akibatnya, kepala sipir dan 28 sipir ditahan karena diduga membantu proses pembantaian dan pelarian napi narkoba tersebut.
korban kartel narkoba meksiko di jempatan

Di kota Nuevo Laredo, 14 orang dipenggal dan 9 lainnya digantung di jempatan akibat perang antara kartel Zetas dengan kartel Sinaloa. Seluruh korban adalah dari kartel Zetas yang dilakukan Sinaloa untuk mengganggu jalur perdagangan narkoba rivalnya itu. Sebelumnya, di kota itu ada 14 anggota kartel Zetas sudah terlebih dahulu meregang nyawa, dibantai anggota kartel Sinaloa. Zetas membalas pada Mei 2012 dengan memenggal 18 kepala lawan dan memutilasi mereka sehingga tak lagi dapat dikenali jenis kelaminnya. Tak berhenti disitu, teror Zetas pada tanggal 14 Mei 2012 menjadi semacam simbol puncak kebiadaban kartel dengan memutilasi kepala, tangan, dan kaki pada 43 laki-laki dan 6 orang perempuan sekaligus mencampakkannya di pinggir jalan begitu saja. Sadisnya lagi, kartel Sinaloa membalasnya dengan memenggal 11 pria dan 3 wanita kartel Zetas pada 7 Juni 2012! Begitulah terus pembantaian demi pembantaian mewarnai kehidupan kartel Meksiko. Jika sudah begini, siapa yang tak gamang memerangi mereka. Tak heran persekongkolan kartel dan aparat di Meksiko sulit diberangus, karena kekejaman ini bisa dengan mudah terjadi pada anggota keluarga para penegak hukum di sana.

0 comments:

Post a Comment