US Black Site Ternyata Direstui Uni Eropa

US Black Site Ternyata Direstui Uni Eropa

Konspirasi - Sejak George W. Bush keranjingan perang melawan terorisme, berbagai teori konspirasi begitu banyak terungkap belakangan.

Permainan diplomatis dan rekayasa yang dilakukan rezim Bush di dunia satu per satu akhirnya terkuak lebar. Setelah bau busuk yang sudah demikian lama terendus.
Salah satu bau tak sedap itu adalah serangkaian Black Sites yang merupakan penjara-penjara 'liar' bentukan militer AS di sejumlah negara Eropa. Uni Eropa sendiri pontang-panting membantah sinyalemen bahwa mereka mengetahui apalagi secara aktif membantu AS menjerumuskan siapa saja yang diduga teroris ke dalam penjara-penjara ilegal dan jauh dari perikemanusiaan itu. Operasi Black Site memang seperti namanya yang gelap, suram, tak terlihat dari mata dunia, namun dia ada.

Kebusukan itu terungkap dalam presentasi laporan yang disusun oleh Claudio Fava di hadapan sidang komite khusus dewan Eropa. Komite ini memiliki kecurigaan yang sama dengan apa yang disinyalir lembaga hak asasi manusia Uni Eropa bahwa AS bersekongkol dengan sejumlah negara Eropa dalam misi liar menculik, menyiksa dan menahan secara ilegal orang-orang dari seluruh dunia yang dituduh terlibat terorisme global. Negara-negara yang dituding terlibat adalah Inggris, Rumania, Hungaria, Polandia, Jerman, Itali, Swedia, Austria, Irlandia, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Siprus. Laporan yang disusun Fava harus menghadapi penentangan luar biasa dahsyat dari negara-negara Eropa yang menolak untuk diselidiki, kecuali Jerman dan Spanyol. Setelah enam bulan yang sangat melelahkan dan berbelit-belit , penyelidikan khusus itu berhasil menemukan sejumlah bukti serius keterlibatan negara-negara Eropa dalam aksi membantu kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim AS dengan dalih terorisme. Ditemukan bukti bahwa intelijen Italia terlibat aktif dalam penculikan Abu Omar, saat itu ia mengalami penyiksaan luar biasa selama penahanan ilegalnya, serta ia diisolasi dari dunia luar. Bukti-bukti juga menunjukkan bahwa Polandia telah dijadikan lokasi penjara rahasia milik CIA. Temuan komite ini semakin membongkar kebiadaban AS dalam menangani terorisme secara membabi buta dan tak berperikemanusiaan, sebagaimana yang dilakukannya di penjara Abu Ghraib (Irak) dan Guantanamo (Kuba).

Bocornya informasi tentang Black Site di sejumlah negara Eropa bermula ketika sebuah dokumen sangat rahasia milik Dinas Rahasia Swiss bocor dan dipublikasikan secara luas di koran Sonntag Blick edisi 8 Januari 2006 lalu, lengkap dengan nomor dokumen dan inisial pegawai yang membuat laporan. Bulgaria dan Rumania yang disebut sebut merupakan tempat beroprasinya Black Site segera saja menyangkal keras. Meskipun Dinas Rahasia Swiss membantah adanya laporan itu, nyatanya Kementrian Pertahanan Swiss tetap melakukan penyelidikan atas bocornya informasi rahasia tersebut.

Setelah kebocoran demi kebocoran tertangkap oleh pena berita, HAM Eropa segera bergerak melakukan penyelidikan independen dan secara terpisah, komite khusus Eropa pun melakukan hal yang sama. Temuan di lapangan sangat mengerikan, karena model interogasi yang dilakukan terhadap orang yang diduga terlibat terorisme sangat biadab.

  • Tahanan dijejal di ruang yang sangat sempit, sehingga yang bisa dilakukan hanyalah berdiri, dan dilarang tidur berhari-hari sampai ia mau mengakui bahwa ia adalah teroris.
  • Dipaksa duduk, berdiri, dan melompat hingga pingsan.
  • Disuruh berdiri tegak menghadap tembaok tanpa boleh berpaling selama enam setengah hari. Tidak diberikan makan dan minum.
  • Dijerumuskan ke dalam kamar bersuhu minus 7 derajat, kelaparan, dan disorot dengan lampu tembak yang sangat terang.
  • Wajah disiram dan dibenamkan dengan air secara terus menerus. Laporan lain menyebutkan wajah tahanan dibenamkan dalam 250 liter minyak berisi amoniak, kotoran manusia, dan air kencing.

Departemen pertahanan AS menolak mengomentari temuan HAM Eropa ini. Namun, CIA dan Gedung Putih kompak menolak maksud kongres yang ingin melakukan penyelidikan terbuka terhadap kebiadaban AS di tanah Eropa tersebut. Meskipun, sejumlah agen CIA sempat mengakui keberadaan penjara-penjara rahasia itu dalam investigasi Koran Sueddentsche Zeitung dan jaringan TV Jerman, ARD. Namun, tetap saja AS dan Rumania membantah keberadaan Black Site di jalan Mures No. 4, Bukares, Rumania.

0 comments:

Post a Comment