Ketika NASA menyembunyikan fakta Lailatul Qadr

Ketika NASA menyembunyikan fakta Lailatul Qadr

Konspirasi - Kita pernah membicarakan bagaimana kemungkinan NASA merekayasa cerita Neil Amstrong dan keberhasilan Amerika mendaratkan manusia pertama ke bulan. Artinya, mereka telah dengan sangat telak mempermalukan Uni Soviet (sekarang Rusia) yang "cuma" bisa mengorbitkan Yuri Gagarin melayang di sekitar bulan.

Meskipun tidak terlalu menjadi kehebohan luar biasa, NASA sekali lagi diduga telah menutupi sebuah peristiwa sangat besar bagi miliaran umat Islam sedunia, malam Lailatul Qadr, malam seribu bulan setiap bulan Ramadhan.

Jujur saja, banyak sekali anak-anak muda yang beridentitas Islam saat ini mulai berpandangan bahwa Lailatil Qadr hanyalah mitos Ramadhan. Generasi pada zaman internet seperti saat ini sangat haus akan bukti nyata atau kesaksian. Kebanyakan anak-anak muda telah disesatkan dengan tirani agama otak, yaitu hal gaib menjadi aneh bila diyakini. Mereka tidak mengalaminya, orang tuanya juga tidak pernah mendapatkan keberkahan luar biasa berupa pahala setara seribu bulan tersebut. Bahkan, ustad-ustad mereka pun tidak atau belum pernah merasakan indahnya Lailatul Qadr itu. Mereka mencari-cari munculnya pertanda itu. Ingin merasakannya dan ingin membuktikannya. Tapi, disaat yang sama, mereka lupa bahwa ada sejumlah kondisi ibadah dan kebersihan hati yang harus terpenuhi untuk mencapai itu. Alhasil, generasi muda mulai skeptis dan mulai berpikir bahwa malam mulia itu tak mungkin turun pada mereka. Atau bahkan, malam itu tak pernaah lagi turun sejak Rasulullah dan para sahabat mulianya wafat. Pikirkanlah lagi!

Seorang kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah dari Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid, sangat yakin bahwa NASA telah menyembinyikan fakta dengan niat tertentu. Sesuai dengan hadis Rasulullah SAW bahwa malam mulia itu ditandai dengan suhu yang sedang, tidak ada bintang terlihat ataupun meteor jatuh yang terlihat di langit, dan pagi harinya matahari keluar tanpa adanya radiasi cahaya. Ia mengatakan bahwa fakta disetiap harinya ada 10 hingga 20 ribu meteor jatuh dan hangus terbakar di atmosfer bumi. kelihatannya seperti bintang jatuh dari langit. Dan ternyata, NASA pernah menemukan suatu kondisi yang sama sekitar 10 tahun yang lalu. Sebagaimana gambaran Nabi Muhammad SAW mengenai malam Lailatul Qadr; tidak ada bintang jatuh, langit bersih, dan matahari muncul tanpa ada radiasi. NASA bingung dengan anomali luar biasa ini. Namun mereka diam, tidak mendiskusikannya secara luas seperti yang sering mereka lakukan saat menemukan hal-hal ganjil yang terjadi di langit.

Penyembunyian fakta ilmiah ini seakan-akan ingin menjatuhkan kebenaran dari para non muslim untuk tidak tertarik masuk ke dalam agama ini. Banyak penduduk dunia yang non muslim sangat haus akan bukti-bukti ilmiah sebelum meyakini sesuatu. Mereka sangat memisahkan justifikasi atas dasar sejarah dan sains dengan keimanan. Mereka tidak ingin sekedar percaya dari perspektif iman belaka. Jika NASA membuka fakta terjadinya tanda-tanda malam Lailatul Qadr itu kepada publik, bisa saja terjadi eksodus besar-besaran non muslim untuk menjadi mualaf. Terbukti bahwa seorang pakar NASA bernama Carner telah membuka rahasia ini kepada publik. Ia mengetahui lembaganya telah menyembunyikan fakta ilmiah atas kebenaran mukjizat alquran dan hadis. Ilmuan ini kemudian mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk masuk Islam. Atas keputusannya tersebut, ia harus kehilangan jabatannya di NASA.

Kritikan dari pakar Islam bukanlah kali ini saja ditunjukan pada NASA, seorang ahli geologi Islam bernama Zaglol Najjar pernah mempro aksi NASA yang menghilangkan satu halaman di situs resminya setelah 21 hari. Isi halaman itu adalah tentang hasil ilmiah adanya cahaya aneh dari kakbah yang menembus jauh ke langit. Carner menyatakan bahwa setelah "jendela" dari kakbah itu terbuka, keadaan langit menjadi gelap gulita. Fenomena ini secara jelas telah diungkapkan dalam Surat Al-Hijr ayat 14:
"Dan jika seandainya kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu)langit. Lalu, mereka terus menerus naik keatasnya. Tentunlah mereka berkata, sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir."

Bisa anda bayangkan jika fakta ilmiah ini diungkap secara luas kepada dunia, akan seperti apa besarnya eksodus (hijrah) yang mungkin terjadi ke dalam Islam?

0 comments:

Post a Comment