Misteri Bunuh Diri Artis Cantik Korea Selatan, Jang Ja Yeon

jang ja yeon

Konspirasi - Rasanya tak percaya ketika mendengar artis cantik Korsel yang berperan sebagai Sunny dalam drama terkenal Korea, Boys Over Flower, Jang Ja Yeon, nekad menggantung lehernya di jeruji tangga rumahnya pada 7 Maret 2009 silam.

Adik perempuannya menjerit ketika melihat tibuh indah milik Jang terkapar dirumahnya, di kawasan Bundang, Seongnam, Gyeonggi. Karena tak ditemukan bekas luka lebam bekas kekerasan, polisi segera menduga bahwa kejadian itu hanyalah bunuh diri. Kasus-kasus bunuh diri memang sangat biasa di Korsel, bahkan negeri gingseng itu tercatat sebagai bangsa dengan rekor bunuh diri tertinggi di dunia. Karakter orang Korea yang tertutup diduga sering menyebabkan warga mudah depresi dan memiliki kecenderungan bunuh diri. Terlebih Jang yang kelahiran tahun 1982 itu dikabarkan sempat depresi ketika orang tuanya tewas karena kecelakaan tahun 1999.

Tapi, tentu cerita ini tak akan menarik jika berkutat di peristiwa bunuh diri belaka. Dua tahun setelah kematian Jang, tepatnya 6 Maret 2011, jaringan berita SBS membuat geger jagat hiburan Korsel, bahkan Asia yang sedang terkena demam K-Pop akut. Berdasarkan surat-surat wasiat Jang yang ditemukan, terungkap bahwa depresi Jang bukan karena kematian orang tuanya, tetapi karena ia mersa hancur dan dendam karena selama karirnya telah menjadi budak seks industri hiburan Korsel. Ia menuliskan bahwa ia sudah melayani syahwat petinggi-petinggi hiburan, media, keuangan, dan sejumlah pengusaha besar Korsel lebih dari 100 kali. Ia ingat persis bahwa ia sudah digilir oleh 31 pria yang bisa memengaruhi karirnya. Di lapangan golf, klub, hingga motel menjadi saksi bisu ketakberdayaan Jang digagahi oleh pria-pria berkuasa itu.

Jang tak kuasa melawan. Ketika ia menanyakan ke agensinya, ia justru digebuki, ditinju, dan dihantam dengan botol air mineral/ Yang paling menyakitkan ternyata sang manaje, Kim Sung Hoon, ikut terlibat dalam prostitusi terselubung itu. Kim sendiri sudah ditangkap dan dihukum penjara 2 tahun dan kerja sosial selama 160 jam. Dokumen-dokumen pribadi Jang terbongkar setelah mantan manager Jang, Yoo Jang Ho mengungkapkannya kepada media. Selepas membongkar aib itu, Yoo sempat berusaha bunuh diri, namun berhasil digagalkan. Yoo sendiri akhirnya ikut dihukum penjara karena ikut terlibat. Pada interogasi yang dilakukan polisi, Yoo mengungkapkan bahwa Jang mengakhiri hidupnya karena praktek kejam dari industri hibura Korea.

Dalam surat itu, dengan penug nada dendam Jang menuliskan :

Saya melayani 31 pria. Setiap kali saya ganti pakaian, saya harus melayani mereka. Setiap kali saya punya baju baru, saya harus bertemu dengan iblis lainnya. Saya akan balas dendam, bahkan setelah saya mati!

Meskipun kisah ini sangat memilukan, namu  ternyata sebelum heboh pengungkapan oleh Yoo pada Februari hingga Oktober 2010, seorang narapidana di penjara Gwangju bernama Jeon sudah memberikan surat-surat yang diakuinya dikirim oleh sahabatnya, Jang Ja Yeon. Di surat-surat itu, Jang berkeluh kesah mengenai penyiksaan yang dilakukan oleh CEO manajemennya sendiri. Selidik punya selidik, ternyata surat-surat Jeon itu dinyatakan palsu oleh kepolisian Korsel. Penyidikan forensik yang dirujuk kepada National Institute of Scientific Investigation (NISI), tidak menemukan adanya DNA Jang pada surat-surat itu. Dari 23 surat yang disita, 7 diantaranya mencurigakan, karena ada garis sangat tiis diantara stempel pos dan informasi penerima surat. Beberapa bagian surat juga terlihat seperti dipotong dan ditempel. Polisi juga menemukan 1000 lembar kertas A4 di sel Jeon yang diduga digunakan untuk memalsukan surat Jang. Atas hasil forensik itu, Jeon dihukum penjara delapan bulan pada tanggal 30 Januari 2013 lalu.

Apakah itu membuktikan tidak ada penyiksaan dan pelecehan terhadap Jang? Hanya Tuhan yang tahu. Tetapi kita boleh sedikit berteori untuk tetap menduga bahwa apa yang menimpa Jang memang benar adanya. Apa buktinya?
jang ja yeon mail
Stasiun TV SBS ingin mendapatkan second opinion (pendapat lain) unutk menguji hasil forensik NISI. rujukannya adalah ke International Forensic Science Laboratory (IFSL). Mengejutkan! Lee Hee II, pimpinan IFSL, membantah hasil NISI. Ia menambahkan bahwa dari hasil uji forensik tulisan yang dilakukannya ditemukan adanya kesamaan karakter penulisan huruf vokal dan konsonan denngan milik Jang. Cara penulisa karakter 'yo' dan 'ya' juga sama persis. Ia juga menantang logika umum bahwa, tak mungkin rasanya Jeon meniru dengan begitu detail informasi tentang Jang, termasuk mampu meniru tulisan tangannya dalam waktu yang pendek, bahkan didalam penjara yang memiliki informasi terbatas. Kesimpulan tandingannya IFSL adalah: surat-surat itu denar ditulis oleh Jang Je Yeon!

Banyak rakyat Korsel menduga bahwa polisi sudah melakukan kebohongan dan berusaha menutup-nutupi kejadian yang sebenarnya. Alasannya apalagi kalau bukan untuk melindungi industri hiburan Korea dan juga para nama besar yang masuk dalam ke-31 pria penzina menurut Jang. Tak kurang dari nama CEO media besar Chosun Journal, Bang Sang Hoon, CEO Lotte, Shin Kyuk Ho dan nama-nama produser dari jaringan KBS, SBS, dan MBC ada dalam daftar dendam Jang.

Lagipula, intrik seks dalam industri hiburan Korsel bukanlah isapan jempol belaka. Seorang artis Taiwan, Estrella Liu, akhirnya memutuskan hengkang dari jagat hiburan Korea karena tak mau dipaksa menjual tubuhnya kepada cukong-cukong media jika mau diorbitkan. Ia pun menuliskan pengalamannya itu kedalam bentuk buku tentang kebobrokan industri hiburan di Korea. Rumornya, hampir setiap pendatang baru harus berhadapan dengan bos-bos gatal yang berani mengorbitkan mereka dan menghujaninya dengan jutaan won setiap hari jika bisa mendapatkan kepuasan.

Yang lebih menguatkan adalah, Survey yang dilakukan komnas HAM Korsel setelah kematian Jang. Survey itu menunjukkan kebenaran yang mengkhawatirkan. Survey dilakukan kepada 111 artis lama dan 240 artis baru. Hasilnya, lebih dari 60% mengaku pernah mendapatkan rayuan seksual dari orang-orang penting, 22% mengaku pernah dipaksa oleh agensi mereka untuk memuaskan para cukong, dan 6% dari mereka sudah pernah mengalami kekerasan seksual. Jika sudah begini, tragedi Jang mungkin hanya permukaan dari ribuan tragedi lainnya yang belum terungkap di dunia hiburan K-Pop yang gemerlap. Indonesia? Mungkin saja.

0 comments:

Post a Comment