Siapakah Mafia Impoor BBM ?


Sedikit bernostalgia beberapa puluh tahun lalu, Indonesia bisa menepuk dada menjadi anggota klub bergengsi bernama OPEC.

Martabat Indonesia begitu terpandang ketika itu, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang berstatus eksportir minyak. Booming minyak Indonesia pula yang menyebabkan rezim Orde Baru era Soeharto mampu membangun Indonesia menjadi macan Asia yang disegani. Negara-negara donor begitu mudah percaya menyalurkan pinjaman lunak karena cadangan migas Indonesia masih begitu menjanjikan. Kaya minyak rupanya membuat rakyat berubah menjadi predator BBM yang sangat rakus. Tak ada kata hemat karena harga minyak ketika itu masih sepadan dengan harga sebotol air mineral. Dan ketika kita terjerembab menjadi negara importir minyak, kita segera tertunduk lesu, Indonesia pun hengkang dari OPEC karena merasa tak lagi pantas menjadi bagian dari klub eksportir minyak paling berpengaruh di dunia itu. Masa-masa seperti inilah kita mulai berteriak teriak bahwa ada gerakan-gerakan jahat dari para mafia Singapura maka manuver mereka akan sulit dideteksi oleh mata publik dan pengawas di Indonesia.

Apa yang dilakukan Petral sehingga seolah-olah mereka menjadi bagian dari jaringan mafia BBM?
a. Tender pembelian minyak oleh Petral dituding tertutup dan pada beberapa kasus bahkan Petral melakukan pembelian langsung tanpa tender. Masalah ini pernah berujung pertengkaran mulut bahkan nyaris bentrok antara Ade Daud Nasution (fraksi PAN DPR Rl) dengan VP Corporate Communication Pertamina di kantor Petral di Singapura.

b. Pembelian minyak oleh Petral banyak dilakukan dengan para broker (makelar) minyak, padahal ada peluang untuk melakukan transaksi langsung dengan produsen atau bahkan dengan skema G2G (antar pemerintah) yang diyakini akan jauh lebih murah.

c. Harga beli Petral lebih mahal dari rata-rata harga pasaran dunia. Dengan rata-rata US$ 113,85/bare!, Petral membayar harga yang lebih tinggi, sementara harga yang berlaku umum hanya sekitar US$ 90/ barel. Dari sini kecurigaan muncul bahwa Petral ikut bermain dengan para mafia BBM dengan meng-mark-up harga sebenarnya. Tak main-main, konon keuntungan dari permainan BBM mencapai Rp 10 milyar per hari.

d. Konon pada era Soeharto, Petral menjadi sapi perah dinasti Cendana lewat aksi Tommy Soeharto. Tommy menitip mark-up harga US$ 1-3 per barel. Sekarang kabarnya nama Muhammad Riza Chaud disebut-sebut sebagai “pengendali” bisnis Petral. Di Singapura, pria paruh baya keturunan Arab ini dijuluki “Gasoline God Father.” Diduga bahwa separuh impor BBM Indonesia dikuasai oleh pria ini. Kekuasaannya sangat besar dan banyak yang percaya bahwa pengaruhnya menembus hingga istana negara sejak zaman Soeharto hingga rezim hari ini.

Mafia BBM memang tak akan rela kehilangan kendali impor BBM. Labanya menggiurkan, karena nilainya sendiri sudah selangit-Rp 275 triliun per tahun! Apalagi hanya Petral satu-satunya yang berwenang membeli BBM. Maka menjadi masuk akal jika tangan-tangan mafia BBM berupaya mencengkeram Petral habis-habisan. Petral sendiri sudah membantah tudingan bahwa mereka menjadi bagian dari mafia, karena menurut mereka pola pembelian BBM sudah dilakukan terbuka dan transparan.

Kuatnya dugaan adanya kekuatan dahsyat yang mengendalikan BBM di republik ini juga dikaitkan dengan kebijakan pemerintah yang seolah alergi untuk menambah jumlah kilang pengolahan BBM di dalam negeri. Tahun 2000 kita memiliki 1.127 kilang, dan hanya bertambah menjadi 1.l58 Unit di tahun 2010. Konklusinya, hanya bertambah 0,3% dalam lo tahun. Bandingkan dengan negara-negara yang populasi penduduknya jauh lebih sedikit dan tidak memiliki cadangan minyak. Taiwan memiliki 732 kilang di tahun 2000, dan meningkat 64% menjadi 1.197 unit di tahun 2010. Korea, dan 2.598 di tahun 2000 menjadi 2.712 unit atau naik 5% di tahun 2010. Si ngapura dan 1.255 unit di tahun 2000 menjadi 1.385 unit di tahun 2010 (naik 10%). Selama 10 tahun terakhir banyak negara terus membangun kilang di dalam negeri untuk memperkuat ketahanan energinya seperti Cina (87%), India (67%) dan Thailand (40%).

Banyak orang percaya bahwa mafia BBM berusaha keras agar Indonesia tidak agresif dalam membangun kilang. Jelas, karena jika Indonesia memiliki banyak kilang produksi BBM maka omset mafia dan impor akan terjun bebas. Tak ada lagi untung puluhan miliar dalam sehari. Berbagai pembicaraan dengan sejumlah investor asing terkait pembangunan kilang di Indonesia selalu tak berujung. Semua menguap misterius. Alasan yang paling mudah adalah tingkat profitabilitas yang rendah dan masa pengembailan yang lama. Belum lagi negeri kita ini berstatus negara dengan pe ngelolaan kondisi investasi dan industri migas terburuk se-Asia. Bahkan, Iebih buruk dari Timor Leste dan Papua Nugini. Dengan pengaruh besar yang dimiliki para mafia ini, mereka selalu sukses menggagalkan niatan pembangunan kilang-kilang baru di dalam negeri. Kilang adaIah musuh nyata bagi pundi-pundi mafia.

Padahal, para pengamat perminyakan sudah memperingatkan bahwa kilang merupakan salah satu solusi untuk negeri ini agar memiliki ketahanan energi. Selain tentu saja berusaha untuk terus menemukan cadangan ladang-ladang minyak baru dan mencari terobosan teknologi untuk meningkatkan produksi minyak di sumur-sumur lama. Minyak adalah nyawa bagi sebuah negeri, dan alangkah berbahayanya jika para mafia yang justru menguasainya dan bukan negara.

Epica, Band Underground Belanda Penghujat Islam

Epica, Band Underground Belanda Penghujat Islam

Dulu film Fitna yang dibuat seorang pejabat Belanda pernah membuat marah miliaran umat Islam dunia. Tapi, sepertinya sejumlah orang Belanda tak habis-habisnya melecehkan Islam.

Kali ini, penghinaan itu secara gamblang ditunjukkan oleh sebuah band underground ternama dari Belanda, Epica. Band ini didirikan oleh Mark Jansen dan memilih aunan symphonic metal

Dalam satu lagu berjudul Fools of Damnation, secara jelas band ini bermaksud untuk menghina agama Islam. Dalam lirik lagunya disebutkan:

Religion is the cure
Religion is like opium??
You better think at all?? 
Before you start
(Agarna adalah penyembuh. Agama seperti narkoba. Berpikirlah sebelum kau memulainya).


Fool, come to me again
I am your destiny, mark my words
Don’t you ever disagree
Fool, kneel for me again 
I am your agony, walk my way
I will never set you free
Bow for me, just do it 


(Bodoh datanglah kepadaku. Akulah takdirmu, ingat perkataanku. Jangan pernah berani menentangku. Bodoh berlututlah lagi padaku. Jangan berani menentangku. Berjalanlah di jalanku. Bersujudlah padaku). Sangat mudah memahami bahwa yang dimaksud “si bodoh” dalam lagunya adalah orang-orang Islam. Bukan karena paranoid kita mengatakan itu, tetapi Epica sudah memberikan petunjuk jelas sejak awal lagu. Intro lagunya dimulai dengan kumandang suara adzan! Latar belakang musiknya juga kental beraroma musik Arab. Belum lagi Epica menyebutkan kata “bersujud” yang jelas representasi cara umat Islam dalam beribadah. Judul album lagu ini dengan secara jelas menunjukkan kebencian Epica terhadap agama. Album berjudul Divine Conspiracy secara harfiah dapat diartikan sebagai Konspirasi Illahi.

Zionis Bukan Yahudi

Aneh jika mendengar bahwa Zionis bukanlah Yahudi, meskipun pada kenyataannya tidak semua orang Yahudi sepakat dengan gerakan zionis yang ingin mendirikan Israel Raya.

Ditemukan informasi dari berbagai penelitian sejarah yang pernah dilakukan untuk menelusuri asal usul bangsa Yahudi modern, bahwa bangsa Yahudi modern yang mendukung gerakan zionis dewasa ini berasal dari keturunan Khazar yang dikenal sebagai Yahudi Ashkenazi. Mereka merupakan keturunan Turki-Mongolia yang hidup berabad-abad lalu di Kerajaan Khazaria yang kemudian disatukan ke dalam kekaisaran Rusia. Raja orang Khazar memaksa para penduduknya dengan ancaman hukuma mati bagi pemeluk agama Yudaisme (agama resmi Yahudi). Orang-orang Khazar kemudian banyak mengungsi ke Eropa Timur dan mengaku sebagai orang Yahudi, mereka mempraktikkan berhala yudaisme. Hingga hari ini, orang-orang Ashkenazi selalu menolak tes DNA agar identitas genetik mereka tidak terungkap bahwa mereka bukanlah Yahudi yang sebenarnya.

Jika dikaitkan dengan informasi yang tercatat dalam sejumlah hadis, dísebutkan bahwa suatu masa kelak akan muncul orang-orang dari keturunan Yajuj dan Majuj yang akan membawa kerusakan di muka bumi. Dan ciri-cini mereka adalah bermata sipit, bermuka lebar, dan keturunan dari Turki-Mongolia. Gambaran ini memiliki kedekatan dengan sejarah bangsa Khazar. Hanya saja, dengan bermigrasinya suku-suku Khazar ke banyak negara, terutama di tanah Arab, banyak sekali orang-orang Khazar yang memiliki rupa dan sosok yang serupa dengan bangsa Arab. Jika melihat sepak terjang Yahudi Ashkenazi dewasa ini yang begitu banyak terlibat dalam kerusakan-kerusakan, tampaknya sejarah yang pernah diperingatkan oleh Rasulullah sudah di ambang kebenaran.

Ketika Israel modern terbentuk tahun 1948, yang mengaku Yahudi membawa keuntungan karena bangsa ini disebut memiliki sejarah panjang dalam setiap kitab suci manusia. Status yahudi memberikan keuntungan ekonomi berupa miliaran dolar dan perlindungan sebagai pewaris sejarah dari negara-negara barat, terutama AS. Sementara itu, suku Sephardis, yang diyakini merupakan pewaris genetika asli bangsa Yahudi kuno justru terpinggirkan. Hanya Yahudi Ashkenazi, yang pada dasamya berdarah Asia pemeluk yudaisme yang memegang tampuk kepemimpinan penting di Israel modern. Yahudi religius atau yang juga dikenal sebagai Yahudi ortodok sebaliknya justru sangat menentang keliaran Yahudi Khazar dalam memaksakan kampanye Zionisme Internasional. Mereka menjadikan tanah milik bangsa Palestina sebagai tanah suci Israel. Kelompok ortodok sangat menyadari sejarah yang telah ditulis dalam kitab suci bahwa bangsa Yahudi tidak pernah ditakdirkan memiliki negara, karena Tuhan telah menentukan bahwa mereka adalah bangsa yang diperjalankan oleh Tuhan (diaspora)dan menyebar serta melebur di berbagai bangsa. Mereka secara terang terangan menyerukan, “Hapuskan Israel dari muka bumi!”

Perbedaan Yahudi zionis dengan Yahudi ortodoks adalah pada kitab suci, zionis memandang Talmud adalah kitab yang sebenarnya dan bukan Taurat, sementara Yahudi ortodok justru memandang Talmud adalah kitab iblis yang menjadi pandangan hidup orang-orang Yahudi palsu. Orang-orang yahudi yang menyadari kebohongan kampanye zionis ditangkapi dan direkayasa dalam kematian-kematian yang misterius. Kelompok Yahudi penentang zionis Israel yang menamakan dirinya Naturei Karta tak segan membakar bendera Israel dan mendukung Palestina. Mereka terang-terangan menyatakan bahwa Israel modern telah berbohong dan mengkhianati Taurat serta menjadikan Yahudi keluar dan sejarah yang sebenarnya.

Balada Pemerkosaan di India

Ribuan manusia bergerak turun ke jalan, pria, wanita, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga para seniman. Mereka tumpah ruah di jalan- jalan New Delhi India dengan satu tujuan, yaitu “Menggugat Pemerkosaan.”

Puncak kekesalan masyarakat atas tragedi pemerkosaan di India yang tak berkesudahan adalah peristiwa pemerkosaan biadab hingga menewaskan seorang mahasiswi kedokteran. Bermula ketika malam yang indah bersa masang kekasih, gadis cantik berusia 23 tahun itu baru saja pulang dari bioskop. Mereka memutuskan untuk menaiki sebuah bus untuk pulang. Tak pernah terbayangkan dalam benak mereka bahwa di dalam bus terkutuk itu telah menunggu 6 orang bus dalam sosok pria berandalan.

Calon fisioterapis itu harus menghadapi kengerian yang tak terperikan di dalam bus yang sedang melaju diperkosa berulang kali di depan pacarnya sendiri. Tidak hanya itu, dirinya dan pacarnya harus menerima hantaran batang-batang besi ke sekujur tubuhnya hingga terluka sangat parah. Kemaluan si gadis rusak berat akibat batang besi dan kabarnya, ususnya pun memburai. Kebrutalan itu tidak hendak berhenti meskipun kedua korban sudah menolong memohon penyiksaan dan pelecehan itu dihentikan. Setelah puas, keduanya kemudian dilemparkan dari bus hingga terjerembap ke jalan. Fakta di persidangan menguak fakta bahwa gerombolan bengis itu hendak menghabisi nyawa si gadis dengan cara melindasnya dengan roda-roda bus. Untungnya, pacar si gadis yang juga sedang sekarat masih sempat menarik tubuh kekasihnya sehingga tak remuk dihantam ban bus itu. Malangnya, si gadis tak kuasa menahan sakit di tubuhnya yang rusak parah di luar maupun di dalam. Dua minggu dirawat di RS Mount Elizabeth, Singapura, perempuan nestapa itu harus kehilangan nyawanya.

Peristiwa kelam yang terjadi 16 Desember 2012 lalu itu menjadi puncak kemarahan rakyat India terhadap fenomena pemerkosaan yang tak berkesudahan. Kasus itu menjadi momok paling mengerikan di negeri berpenduduk kedua tertinggi di dunia. Banyak yang menduga bahwa aparat kepolisian cenderung mendiamkan kasus-kasus pemerkosaan yang begitu banyak terjadi, apalagi yang melibatkan banyak petinggi partai dan pejabat negara. Tahun 2012 ada 6 orang anggota parlemen India yang tengah dituntut pasal pemerkosaan dan dua pejabat lainnya didakwa dalam kasus kejahatan seksual. Dalam lima tahun terakhir, partai-partai politik di India telah mengajukan tak kurang dan 260 orang calon legislatif yang sedang dituntut dengan kejahatan atas perempuan. Jika pejabat dan calon pejabat saja banyak yang melakukan tindakan kejahatan seksual, apalagi rakyat nya. Maka jangan heran jika kasus pemerkosaan di India melonjak hingga 900% dalam empat tahun terakhir.

Tuduhan bahwa polisi kerap tutup mata dan cenderung menyalahkan para korban yang kurang sopan dalam berpakaian semakin santer terdengar. Kolusi dan korupsi yang dilakukan banyak oknum polisi India bukanlah isapan jempol belaka, karena negara ftu terlanjur menyandang status sebagai negara dengan perilaku terkorup kedua di Asia. Ribuan kasus pemerkosaan mangkrak tak bergerak, sehingga kasus pemerkosaan mahasiswi kedokteran ini menjadi puncak alasan segenap elemen masyarakat India dan juga dunia yang mendesak agar kepolisian melakukan reformasi dan menyelesaikan tunggakan ribuan kasus pemerkosaan yang menumpuk.

Sumber : buku 'Konspirasi' Alfred Suci
                penerbit : WahyuMedia

Bagaimana Yakuza Memutar Roda Ekonominya?

Bagaimana Yakuza Memutar Roda Ekonominya?

Meskipun aktivitas Yakuza sudah dimulai sejak memasuki awal tahun 1970, namun hingga tahun 1980-an, Keisatsu-cho (Badan Kepolisian Jepang) bersikukuh bahwa tidak ada Yakuza di luar negeri.

Bahkan mereka mengatakan bahwa Yakuza tak terdaftar sebagai sindikat kejahatan. Faktanya, seiring dengan ekspor elektronik dan mobil, Jepang turut mengekspor gangster ke seluruh penjuru dunia. Pengingkaran Jepang terhadap eksistensi Yakuza di negeri terbantahkan dengan banyaknya kritik dari berbagai polisi di dunia mengenai sepak terjang pria-pria bertato di sekujur tubuh itu dalam dunia kriminal. Jepang tak bisa membantah mengenai ganasnya Yakuza yang diekspor ke negara-negara lain berdasarkan cerita dari diplomat asing yang ditempatkan di Jepang, dan diplomat Jepang yang bertugas di luar negeri.

Dua komoditas utama yang menggerakkan Yakuza secara global yaitu seks dan narkoba. Seiring dengan peningkatan ekonomi Jepang pasca keruntuhan Perang Dunia II, banyak pria-pria Jepang memiliki banyak uang untuk dibelanjakan dan Intuisi bisnis Yakuza tajam pada sektor ini. Dengan bekerja sama pada perusahaan penerbangan dan agen-agen pariwisata, Yakuza menggeliatkan sex tour bagi pria-pria Jepang. Luar biasa antriannya. Yakuza berkolaborasi dengan para germo dan gangster di Korea, Thailand, Taiwan, dan Philipina untuk mempersiapkan klub-klub malam plus perempuan-perempuan cantik di Korea yang disebut Kisaeng. Dalam salah satu buku panduan Japan Airlines (JAL) pernah disarankan anjuran menikmati pesta Kisaeng jika ingin berlibur di Korea. Kementerian Pariwisata Jepang ketika itu mengungkapkan suatu hasil survey yang mengejutkan bahwa 80% pria Jepang berlibur ke luar negeri untuk mencari kenikmatan dari para Kisaeng.

Dahsyatnya bisnis syahwat Yakuza paling nyata tercermin dari statistik perjalanan orang Jepang ke luar negeri, terutama ke negara-negara Asia Timur yang menawarkan tur seks, seperti Korea, Taiwan, Filipina, dan Thailand. Di keempat negara itu, 80% hingga 90% wisatawan Jepang adalah pria. Berbeda dengan tujuan wisata alam dan sejarah seperti Amerika dan Prancis, jumlah wisatawan pria dan wanita Jepang nyaris fifty-fifty. Fakta ini menunjukkan bahwa di Asia Timur, Yakuza mendapatkan kucuran duit luar biasa dari bisnis esek-esek.

Satu lagi bisnis Yakuza yang bisa dikatakan motor penggelembung pundi-pundi ekonomi adalah perdagangan meth yang di Jepang disebut shabu. Jenis narkotika ini sangat populer di Jepang sampai-sampai Jepang mendapatkan gelar sebagal ibukotanya meth dunia. Bagaimana tidak, di tahun 1998 saja jumlah pecandu di Jepang sudah 2,2 juta orang dari kurang 100 juta penduduk di tahun itu. Bandingkan dengan Indonesia yang katanya sudah darurat narkoba, jumlah pecandunya di tahun 2012 “baru” 5 juta dari 240 juta penduduk. Yakuza mengambil peluang berbisnis meth dengan alibi bahwa orang Jepang yang terkenal workaholic membutuhkan zat-zat kimia penambah stamina untuk bekerja sangat keras. Ini sama seperti seleb-seleb Indonesia yang berpaling ke drugs untuk mendapatkan tenaga kuda agar bisa bekerja siang dan malam. lronisnya, budaya menggunakan metamfetamin sudah demikian mengakar di Jepang bahkan sejak Perang Dunia. Ketika itu pilot dan tentara dibagikan metamfetamin untuk menambah semangat dan energinya.

Sumber : Buku 'Konspirasi' Alfred Suci

Cina: Surga Para Pembajak?

Tunjuk satu negara di peta dunia, dan carilah informasi mengenai peredaran barang-barang palsu yang terjadi di negara itu. Masilnya? Ada satu nama yang muricul di setiap kegundahan akan seluruh barang ilegal di negara itu terhadap maraknya barang-barang palsu, yaitu Cina.

Jika Anda bukan ahli menaksir barang maka anda tidak akan pernah bisa membedakan mana yang asli dan mana yang palsu pada jam Rolex, ponsel Nokia, Blackberry, ban Goodyear, Levi’s, kemeja Calvin Klein, tas Hermes, sampo Rejoice, rokok Dunhill, t-shirt Tommy Hilfiger, parfum Hugo Boss, koper Louis Vitton, sparepart Ford, DVD Toshiba, TV LCD Sony, dan... tuliskan semua merek terkenal yang anda ketahui semua di halaman buku ini. Maka, anda akan mendapatkan kenyataan bahwa tidak ada satu pun merek merek itu yang tidak bisa dipalsukan di Cina!

Jepang pernah sangat geram atas aksi pembajakan teknologi sepeda motor Yamaha yang diobrak-abrik manufaktur Cina yang telah meniru habis-habisan dan menjual motor itu dalam jumlah yang berkali-kali lipat Iebih banyak dari yang bisa diproduksi pabrikan Yamaha sendiri. Bayangkan, menurut menteri perekonomian Jepang pada tahun 2002, dari total 11 juta motor produksi Cina, 9 juta motor itu adalah tiruan. Kompensasi apa yang didapat Yamaha atas aksi pencurian yang sudah digugat itu? Hanya US$109 ribu!

Jangan bangga jika anda mengenakan bingkai kacamata merek mentereng Gucci, Versace, Vuitton, St. Laurent, dan seabrek nama beken lainnya yang dibanderol jutaaan rupiah. Mengapa? Karena 80% di antara merek-merek itu adalah produk tiruan dari Cina yang bisa anda dapatkan di kios-kios kumuh dengan harga hanya sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per bijinya. Bahkan, jika anda membelinya karungan, anda bisa mendapatkan harga fantastis, hanya lima ribu perak per biji! Potret kelam itu bisa anda temui di sepanjang Renmin Road, di Ghuangzhou, Cina.

Ford Motor pun dipusingkan dengan banyaknya klaim kecelakaan akibat suku cadang yang buruk dan juga volume penjualan yang menukik jatuh. Selidik punya selidik, di pasaran suku cadang, merek Ford tercantum di bungkus-bungkus plastik dan juga kardus kemasan produk-produk palsu hasil produksi Cina. Di Sichuan, para pemalsu membuat penjara-penjara palsu untuk memproduksi rokok dengan berbagai merek terkenal. Total produksi rokok palsu Cina mencapai 100 miliar batang setiap tahun! Hebatnya, miliaran batang rokok palsu itu membanjiri banyak negara dengan populasi perokok sangat tinggi, seperti lnggris, Perancis, kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hebatnya, para pemalsu rokok itu membayar cukai ke pemerintah.

Banyak yang percaya bahwa penggelembungan ekonomi Cina menjadi yang terbesar di dunia dalam dua dekade ini tak lepas dari kontribusi pencurian paten dan teknologi yang banyak dilakukan perusahaan di sana. Mulai dari kelas home industry hingga raksasa-raksasa bernilal triliunan dolar. Bahwa sumber daya alam Cina melimpah, memang tak dapat dipungkiri. Bahwa buruh Cina termasuk yang paling murah sekolong langit. Bahwa rakyat Cina yang dua miliar itu adalah pasar paling menggiurkan, tak ada yang membantah. Namun, dunia mempertanyakan satu hal penting, “Apakah Cina memiliki orisinalitas ide sendiri?”

Contoh nyata, sebuah distrik bernama Yiwu di cvirsi Zhejiang tadinya merupakan distrik pertanian yang tergolong miskin di Cina. Tiba-tiba saja kawasan itu berubah menjadi distrik industri rumahan dan perdagangan yang hebat. Pertanian ditinggalkan demi memproduksi ratusan ribu jenis produk tiruan dan merek-merek global dalam memenuhi permintaan dua ratus ribu pedagang besar di Cina, setiap hari.

Rakyat menjadi sejahtera dan pemerintah daerah kecipratan pajak yang nilainya sangat jauh lebih menggiurkan daripada hanya mengutip pajak dari para petani miskin. Transforrnasi ekonomi Yiwu segera saja menjadi model yang hendak dicobakan ke sebagian besar daerah pertanian lainnya di Cina. Bagi Cina, ini adalah lompatan kesejahteraan, namun bagi negara asli produsen, itu tak lebih dari legalisasi perampokan hak kekayaan intelektual! Who cares!

Pedulikah Cina dengan kecaman dunia? Mungkin saja. Buktinya, banyak Iangkah-Iangkah Cina yang dipublikasikan telah menyisir kawasan kawasan para pemalsu. Sejumlah produsen ditangkap dan secara besar besaran dipublikasikan ke media. Nyatanya, jumlah barang palsu tidak semakin berkurang, sebaliknya justru semakin mengkhawatirkan. Maka tak salah jika kemudian dunia menuding bahwa pemerintah Cina hanya sekadar bermain-main dan beretorika.

Apa yang dilakukan Cina sesungguhnya tak berbeda dengan apa yang sudah dilakukan oleh para kapitalis dan kolonialis yang akan memanfaatkan peluang apapun. Dulu, barat dengan mudahnya menindas bangsa-bangsa lain dengan model penjajahan bersenjata untuk mewujudkan kesempatan menguasai sumber alam luar biasa dan negara-negara jajahan. Tujuannya, memakmurkan kerajaan mereka sendiri dengan memiskinkan negeri jajahan. Siapa yang peduli! Apa yang dilakukan Cina hari ini, bisa jadi merupakan bentuk pembalasan dendam histonis, meskipun argumentasi ini tidak bisa membenarkan tindakan kejahatan pembajakan.

Salah barat sendiri yang dengan alasan untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda dengan menutup pabrik-pabrik mereka di Amerika dan Eropa untuk pindah ke Cina. Jutaan pengangguran baru di benua barat menjadi harga yang rela dilakukan pemilik moda! barat untuk ditukar de ngan buruh-buruh Cina yang berkali-kali lipat !ebih murah. Sistem liberalisa si ala barat yang bersenjatakan globalisasi menjelma menjadi sistem yang menganibal kehidupan rakyat mereka sendiri. Akibatnya, teknologi yang sebeiumnya tak biša dibayangkan oleh pemikir-pemikir Cina, program-pro gram industri yang paling efisien di dunia, dan modal raksasa yang meng alir masuk ke Cina. Semua ¡tu membuka mata Cina bahwa mereka bisa melakukan sesuatu yang lebih besar daripada hanya menjadi tukang jahit para kapitalis barat. Kemajuan barat yang masuk ke Cina, membuat mereka memiliki kemampuan dan tentu saja kesempatan untuk membuat produk produk yang mirip dengan produk aslinya.

Memang masih perlu dikaji dan dibuktikan bahwa pemerintah Cina ikut menjadi bagian dari pembajakan besar-besaran itu. Namun sulit untuk tidak memercayai bahwa pemerintah Cina mendapatkan manfaat besar dari maraknya praktik pemalsuan. Bisnis barang tiruan di dunia bernilai US$ 250 miliar setiap tahun, dan Cina berkontribusi hingga US$ 80 miliar dari jumlah itu. Dari produsen barang palsu itu, pemerintah dna mendapatkan pajak. Efek dominonya, industri barang palsu di Cina membuka kesempatan kerja kepada puluhan juta warga miskin Cina yang tadinya hanya hidup sebagai buruh tani. Ketika warga memiliki pekerjaan, maka mereka memiliki daya beli untuk mengonsumsi produk barang dan jasa. Anak-anak mereka sekolah, bisa membayar biaya kesehatan, membeli rumah.

Intinya, industi barang palsu di Cina telah mengurangi beban pemerintah dalam menyejahterakan rakyatnya! Nilainya jauh Iebih besar jika pemerintah hanya mengutip pajak dan cukai dan produk-produk asli yang bisa dijual dari para pemegang merek. Cina “hanya” sedang memanfaatkan peluang yang datang ke negeri mereka untuk menyejahterakan rakyat nya. Sama seperti negeri barat dahulu yang menjajah negeri Iemah untuk memperkaya negeri mereka sendiri.

Penyebab Kematian Jimi Hendrix Sebenarnya

Penyebab Kematian Jimi Hendrix Sebenarnya

Rasanya tak ada satu manusia pun mengaku musisi rock atau sekadar pecinta rock yang tak rnengenal sosok Jimi Hendrix.

Dewa gitar paling berpengaruh di genre rock ini memang sudah berkalang tanah sejak kematiannya yang misterius pada tanggal 18 September 1970. Usianya masih sangat muda ketika itu, baru 27 tahun, dan sedang berada di puncak popularitasnya sebagai selebritis rock dunia. Versi resmi menyebutkan bahwa Jimi tewas akibat tertelan muntahannya sendiri yang mengandung racun akibat pil tidur yang dikonsumsinya pada malam itu. Bersama kekasih Jermannya, Monika Danneman, sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa mereka berpesta semalaman di London. Keesokan paginya, Jimi sudah ditemukan tewas di apartemen Monika di Hotel Samarkand, Notting Hill, lnggris.

Sesungguhnya, keanehan sudah terasa ketika terjadi perbedaan keterangan antara Monika dengan pihak polisi dan rumah sakit St.Mary Abbot, tempat Jimi dilarikan. Monika tegas mengatakan bahwa Jimi masih hidup ketika dibawa dengan ambulans, dan dirinya ikut menemani hingga di rumah sakit. Atas keterangan ini justru dibantah oleh petugas ambulans. Ketika mereka tiba di apartemen pada pukul 11.27 siang, tidak ada seorang pun kecuali jasad Jimi yang bersandar pada punggungnya, dan pintu terbuka serta gas dalam keadaan menyala. Tak hanya meninggal, kondisi Jimi bahkan ditemukan dalam keadaan rapi. Misteri lain yang tak terungkap ketika itu, “Jika memang tak ada siapapun di apartemen, lalu siapa yang menelepon ambulans ketika itu?” Semuanya gelap, misterius, namun tak ada apapun untuk membuktikan kejanggalan itu. Sehingga, yang terbaik untuk dilakukan adalah menerima satu-satunya diagnosa bahwa Jimi benar mati karena menelan muntahannya sendiri yang mengandung racun pil tidur asphyxiated.

Empat puluh tahun kemudian.
Semua misteri yang selama puluhan tahun terkubur bersama jasad Jimi seakan-akan melompat keluar dari lubang kubur untuk menceritakan kebenaran yang sesungguhnya. “Wahyu” itu singgah pada mantan road manager Jimi, James “Tappy” Wright. la menulis sebuah buku berjudul Rock Roadíe yang berisi pengakuan mantan manajer Jimi, Michael Jeffrey. Pengakuan ini sungguh mengejutkan, karena sebelum ia tewas karena kecelakaan pesawat di tahun 1973, Jeff sempat curhat kepada Tappy bahwa ia mengetahui bahwa Jimi hendak memberhentikannya sebagai manajer. Bagi Jeff, menjadi manajer Jimi ketika itu adalah segala-galanya. Jika la kehilangan Jimi (dalam keadaan hidup) maka ia akan kehilangan semuanya. Kalimat yang paling membuat Tappy yakin bahwa Jeff memiliki motif kuat menyingkirkan Jimi adalah ketika ia menyatakan dengan sinis, “Bagiku, Jimi lebih berharga jika ia mati daripada hidup” Kalimat sarkastik itu tak bersifat metafora belaka, karena secara harfiah, dengan matinya Jimi, maka Jeff sebagai manajernya akan mendapatkan pertanggungan asuransi Jimi senilai hampir dua juta dolar! lnilah yang ia maksudkan bahwa Jimi lebih bernilai baginya dalam keadaan mati daripada hidup. Kepada Tappy, Jeff menjelaskan bahwa la dan sejumlah temannya mencekoki Jimi dengan segenggam penuh pil tidur ke mulut artisnya itu, karena la tahu bahwa Jimi terbiasa mengonsumsinya berdasarkan resep dokter. Tak cukup sampai di situ, mereka ingin memastikan agar pil-pil racun itu melewati kerongkongan Jimi. Caranya jauh lebih sadis lagi. Berbotol-botol red wine dipaksa masuk ke mulut Jimi. Begitu banyaknya sampai cairan kemerahan itu berserakan di sekujur tubuh Jimi.

Logika ini cukup menjawab diagnosis yang menyatakan bahwa Jimi tewas karena tertelan muntahan yang mengandung racun pada pil tidur. Hanya saja, dokter tak pernah mengatakan bagaimana dan apa yang menyebabkan Jimi muntah begitu dahsyatnya hingga kehilangan nyawa. Pengakuan Jeff pun sejalan dengan mantan dokter yang menangani kondisi Jimi ketika itu, Dr. John Bannister. Dokter itu merasa sangat heran melihat kondisi Jimi yang dipenuhi cairan red wine. Bahkan, sang dokter mengaku tak pernah melihat begitu banyak cairan red wine sebegitu banyaknya seperti yang dilihat malam itu pada tubuh Jimi. Perut dan paru-paru Jimi penuh cairan red wine, bahkan cairan itu menjalari rambutnya. Jimi seperti habis tenggelam di dalam kolam anggur merah. Jeff dan keterangan Bannister membantah keterangan petugas ambulans yang bersaksi bahwa kondisi pakaian Jimi dalam keadaan rapi ketika ditemukan.

Sayang Jeff hanya menceritakan itu kepada Tappy, karena jika Jeff sempat hidup untuk mengonfirmasi kebenaran pengakuannya itu kepada dunia, mungkin Jimi akan merasa lebih tenang di kuburnya. Lebih dramatis lagi, perempuan terakhir yang melihat Jimi hidup, Monika Danneman, pun tak bisa lagi bercerita banyak, karena perempuan pelatìh ice skating itu memutuskan bunuh diri pada tahun 1996.