Hitler, Wanita, Dan Menolak Takluk

Hitler, Wanita, Dan Menolak Takluk

Konspirasi - Bicara soal Hitler selalu dipersepsikan soal kekejaman, anti-semit, dan pembantaian manusia. Tapi, hal apa yang belum diketahui dari seorang kelahiran 1889 ini?

Sisi lain itu adalah bagian dirinya yang menjadi magnet bagi banyak wanita muda dan cantik. Terlepas dari fisik yang pendek, cara berpakaiannya yang buruk, dan kumis imutnya yang lucu, sang Fuhrer tetap menjadi dambaan kaum hawa yang terpesona akan kharisma, kepintarannya berpidato, dan rasa percaya dirinya yang sangat tinggi. Banyak perempuan rela menjatuhkan tubuhnya di depan mobil Hitler hanya untuk bisa mendapatkan kecupan manis Hitler di punggung tangan mereka.

Hitler adalah benih hubungan incest (sedarah) di luar nikah yang dilakukan ibunya dengan sepupunya sendiri. Seperti yang sering terjadi pada hubungan incest, salah seorang adik Hitler, Paula mengalami keterbelakangan mental. Hal itu adalah fakta yang sangat dibenci Hitler dan berusaha untuk disembunyikannya.

Barang kali karena memiliki riwayat incest ini pula yang membuat Hitler pun pada akhirnya jatuh cinta kepada ponakannya sendiri, Angela yang biasa dipanggil Geli. Gadis 20 tahun itu (Hitler 45 tahun ketika itu), dikekang karena kecemburuan Hitler. Keponakannya menjadi objek seks Hitler dan dia tidak boleh bergaul dengan teman-teman sebayanya di luar. Ketika keluar pun ia selalu dalam penjagaan pengawal. Geli menangis dan berontak, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menembak jantungnya sendiri dengan pistol Walther milik Hitler. Bunuh diri tragis itu bisa mencoreng nama Hitler yang sedang berusaha menggapai pucuk tertinggi Jerman. Dengan kekuatan dan pengaruh Nazi yang sangat kuat, Hitler dan teman-temannya berhasil mengatur pemberitaan bahwa Geli bunuh diri karena depresi akibat menjadi penyanyi profesional.

Nama-nama perempuan muda, montok, dan pirang berseliweran dalam hidup Hitler. Namun, ia tak pernah mau menikah karena baginya, pernikahan menghambat pekerjaannya mengurus negara. Tapi rumaor menyebutkan bahwa ia takut menikah karena khawatir anak-anaknya akan menjadi anak yang terbelakang mental seperti adiknya, Paula. Diantara semua wanita itu, satu nama yang paling dikenal dan menjadi wanita terakhir Hitler menjemput ajal adalah Eva Braun. Usianya sama dengan Geli, sangat cantik, bermata biru, montok, periang, ramah, dan berasal dari keluarga terpandang yang memiliki hubungan baik dengan beberapa Yahudi. Ayah Eva pernah bersumpah untuk menjauh dari jalan jika berpapasan dengan Hitler. Tapi tanpa setahu dirinya, anak gadisnya sudah tergila-gila dan rela menjadi gundik seks pria yang paling dibenci ayahnya.

Saking cintanya Eva kepada Hitler, ia bahkan sempat dua kali mencoba bunuh diri hanya untuk mendapatkan perhatian kekasihnya. Setiap kali Hitler mangabaikannya, Eva akan bertindak nekad. Tahun 1932 Eva nekad menembakkan pistol untuk mengakhiri hidupnya. Ia selamat, dan peluru yang bersarang di pembuluh nadi di lehernya berhasil diangkat. Tahun 1935, ketika Eva merasa seorang wanita berdada besar sedang dekat dengan Hitler, sekali lagi ia mencoba bunuh diri dengan menelan 24 butir obat tidur Phanadorm. Lagi-lagi ia diselamatkan oleh Dr. Marx, pria Yahudi yang mencari adik perempuannya Eva, Ilse. Hitler tak marah, justru kejadian-kejadian itu semakin membuatnya memperhatikan Eva, karena ia yakin apa yang dilakukan gundiknya itu karena rasa cinta yang luar biasa besar. Meskipun begitu, Hitler tak pernah mau menunjukkan Eva sebagai kekasihnya kepada orang luar. Eva hanya disimpan dirumah, dan Hitler lebih bahagia dan bangga jika koran-koran Jerman menggosipkannya dengan deretan artis-artis Jerman yang muda dan aduhai.

Sebelum menjemput ajal, sebenarnya Hitler sudah menawarkan kepada Eva dan para pembantu wanitanya untuk terbang keluar Berlin demi menghindar dari pasukan Rusia dan sekutu. Namun sekali lagi Eva menunjukkan cinta matinya, dan memilih untuk terus bersama Hitler dan anjingnya. Blondie di dalam bunker mewah mereka. Sementara deru pesawat dan letupan bom terus menerus tertengar di atas kepala mereka. Pada saat itulah Hitler merubah pendiriannya yang selama ini anti pernikahan. Di bunker itu tanggal 29 April 1945, Hitler menikahi Eva Braun. Dan untuk pertama kalinya pula mereka berciuman didepan orang lain.

Sebenarnya Hitler dan Eva sudah merencanakan bahwa mereka akan menenggak racun sianida sebelum musuh berhasil menangkap mereka. Namun, ketika seorang ajudan mengabarkan bahwa sahabat Hitler, Mussolini, diktator fasis Italia sudah ditangkap, dibunuh dan diseret masa di sepanjang jalan, Hitler pun gemetar. Hitler tak ingin tubuhnya dan kekasihnya mengalami nasib yang sama. Solusinya Hitler tak hanya akan mati dengan racun sianida, namu ia juga memerintahkan ajudannya agar mayat mereka disiram bensin dan dibakar habis tak tersisa. Karena dibakar inilah kemudian bermunculan teori bahwa sebenarnya Hitler tak mati di bunker hari itu.

Eva dan Hitler masuk ke kamar dan menikmati teh sambil saling mengucapkan salam perpisahan. Eva bahkan tak sempat merias dirinya, sebelum terdengar suara letupan pistol dari balik kamar. Hitler menembak dirinya sendiri setelah menenggak racun sianida. Tak hanya pasangan itu yang bunuh diri, namun pasangan tangan kanan Hitler, tuan, dan nyonya Goebbels pun mengikuti jejaknya dikamar yang lain. Goebbels sang corongpropaganda Hitler menembak dirinya, sedangkan istrinya Magda bersama keenam anak-anaknya yang masih balita semua tewas oleh racun sianida. Bahkan, anjing kesayangan Hitler dan kelima anak-anak anjing yang lucu itu ikut mati karena sianida. Mereka menolak untuk menyerah. Jasad Hitler dan Eva konon dibawa ke taman, dimasukkan ke lubang yang sudah disiapkan dan dibakar tak tersisa.

0 comments:

Post a Comment