Pembunuh Pemuda Kristiani Dengan Perang Dunia

Pembunuh Pemuda Kristiani Dengan Perang Dunia

Konspirasi - Dedengkot Freemasonry Amerika Serikat Albert Pike pernah menuliskan dalam sebuah surat kepada sahabat Mason-nya dari Italia, Giuseppe Mazzini pada 15 Agustus 1871. Surat itu berisi skenario perang dunia dalam rangka menciptakan "sebuah dunia yang lebih tentram."

Rekayasa perang dunia yang pertama hingga ketiga diberikan dalam surat yang pernah dipamerkan The British Museum Library, London. Intisari dari isi surat tersebutkemudian ditulis ulang oleh William Guy Carr, seorang mantan intel angkatan laut Kanada ke dalam sebuah buku berjudul, "Pawns in the Game" (pion dalam permainan).

Esensi surat Pike itu adalah rancangan perang yang akan menyeret banyak negara kedalam neraka peperangan. Bahwa, perang dunia pertama dimaksudkan untuk menggulingkan Tsar (Kekaisaran) Rusia dan mengubah negara itu menjadi negara komunis. Belakangan juga diketahui bahwa komunis merupakan bagian dari skenario zionis untuk mengotak-ngotakkan dunia dalam dua blok besar yang saling membenci Timur-Barat yang tidak lain berideologi Komunis-Kapitalis. Setelah Tsar tumbang dan dibantai, komunis mulai berkibar kencang menyaingi sekutu-sekutu kapitalis. Dampaknya adalah, agama-agama mulai bertumbangan dihantam deru komunis . Inilah yang menjadi tujuan Mason sejak awal, yaitu memperlemah dominasi agama dalam kehidupan masyarakat. Khususnya, agama kristen di Eropa Timur dan sebagian Asia.

Perang dunia kedua disulut dengan provokasi blok fasis (Jerman, Italia, Jepang) dengan zionis. Penindasan direkayasa sedemikian rupa sehingga bangsa Yahudi diplot menjadi korban pembantaian paling legendaris dalam sejarah manusia. Ya, dengan jumlah korban mencapai 6 juta jiwa. Sekutu Eropa plus Amerika dibantu blok Komunis Uni Sovyet mengeroyok Nazi, Italia dan Jepang. Selama perang ini berlangsung, blok komunis semakin diperkuat oleh boneka-boneka Mason dan Illuminati sehingga kekuatannya dapat sebanding dengan barisan yang masih berlatar belakang kekristenan.

Pada akhirnya, saat menjelang akhir zaman nanti, Perang Dunia Ketiga akan dibakar dengan memakai isu panas Islam-Yahudi. DIsainnya dirancang agar keduanya saling menghancurkan. Harapannya agar negara-negara lain akan saling mendukung kedua blok. Amerika dan Eropa tentu saja akan diplot mendukung Israel. sedangkan negara-negara Timur Tengah dan sebagian Asia kemungkinan akan memihak kepada blok Islam. Jika skenario ini terjadi, ramalan kitab-kitab suci akan terwujud, yaitu terjadinya perang akhir zaman sebelum turunnya sang Messiah. Pada titik inilah masing-masing keyakinan akan membuktikan mana yang paling benar. Islam sangat mengimani bahwa Imam Mahdi yang akan turun menyelamatkan bumi dari kehancuran. Kristen bersikeras bahwa Yesus-lah yang akan turun kembali sebagai Messiah atau sang juru selamat. Sementara, blok Mason dan Illuminati yang ada dibelakang skenario itu sedang mempersiapkan kedatangan Messiah mereka sendiri, yaitu Lucifer, sang malaikat cahaya.

Seorang penulis lain dari Kanada, David Livingstone dalam bukunya "Terrorism and The Illuminati" menegaskan kembali peran illuminati. "Kita harus melepas kontrol atas nihilis (maksudnya teroris) dan atheis. Kita harus memprovokasi terjadinya sebuah pergolakan masyarakat yang menunjukkan dampak buruk pada atheisme, kekejaman yang orisinil, serta huru-hara paling berdarah. Pada akhirnya para warga negara wajib untuk mempertahankan diri mereka sendiri melawan minoritas dunia. Lalu mereka akan menginginkan kepercayaan baru tanpa mengetahui apa yang harus dipercaya. Lalu, kami akan memberi mereka petunjuk dengan menjelmakan dokrin universal murni Lucifer yang pada akhirnya disebarluaskan kepada masyarakat umum. Manifestasi ini akan dihasilkan dari gerakan revolusioner umum yang menyebabkan kehancuran agama Kristen dan atheisme. Keduanya ditaklukkan dan dibasmi pada saat bersamaan." Jadi jika benar surat ini merupakan tombol pemicu segala bentuk perang. Maka bersiaplah, kita menghadapi skenario yang belum terwujud dari grand design tersebut, yaitu perang dunia ketiga.

Misinya jelas, membasmi kristen dengan berbagai cara . Menghancurkannya secara ideologis maupun secara nyata. Menyeret orang-orang Kristen ke ajang pembantaian perang. Semakin banyak Kristen yang terbunuh di kancah kebiadaban perang, semakin mudah ideologi Mason merasuk ke sendi-sendi kehidupan. Perang menjadi alat siasat yang paling mungkin dan paling mudah. Dampak dari perang adalah yang paling efektif dan paling masif. Kekuatan inti Mason dan illuminati hanyalah ratusan orang yang sudah beranjak uzur . Yang bisa mereka lakukan adalah bersiasat, mereka tak mampu membantai sendiri orang-orang Kristen itu.

Hanya dalam satu pertempuran yang dikenal sebagai Battle of Somme pada tahun 1916, 60 ribu serdadu muda Kristen membujur kaku tak bernyawa. Total, 10 juta nyawa pemuda Kristen melayang. Perang dunia pertama yang meletus pada bulan Agustus 1914 menjadi arena ampuh untuk mewujudkan "sebuah dunia yang lebih tenteram. "Nyawa anak-anak muda Kristen menjadi pion dalam sebuah permainan. Bahkan seorang kaisar Austria (negara yang menjadi awal perang dunia pertama) meyakini bahwa perang itu adalah buah skenario dari Great Orient Lodge (tingkatan di dalam freemasonry). Selama peran berdarah itu, 11% populasi Perancis musnah dan terluka, 8% populasi Inggris terbunuh atau cacat, dan 9% populasi Jerman tewas. Kebanyakan mereka adalah para generasi muda Kristen kulit putih.

0 comments:

Post a Comment