Misteri kematian wanita simpanan John F. Kennedy
Konspirasi - Hingga kini, peristiwa penembakan yang menewaskan Presiden AS yang paling dikenal dunia, John F. Kennedy tahun 1963 masih membekas dan menyisakan misteri. Teori demi teori dikemukakan mengenai latar belakang dan motif pelakunya, Harvey Oswald ketika menembak Kennedy. Cerita mengenai hal ini tak terbilang banyaknya ditulis oleh banyak penulis dunia. Namun, di balik misteri itu, ternyata terselip kisah tragis seorang perempuan bernama Mary Pinchot Meyer, sosialita dan artis cantik yang diyakini sebagai gundik Kennedy hingga kematiannya. Kematian misterius wanita cantik ini pun tak lepas dari kontroversi pembunuhan Kennedy. Dugaan kuat bahwa kematiannya sengaja dirancang oleh CIA untuk membungkam pihak-pihak yang mengetahui motif pembunuhan Kennedy.
Nama CIA memang santer disebut-sebut berada di belakang kematian Kennedy. Pasalnya, atmosfir permusuhan CIA dengan Kennedy terpicu sejak krisis di Teluk Babi di Kuba. Ketika itu CIA menuding Kennedy telah menghalangi sumber-sumber daya Amerika untuk membantu para pemberontak Kuba yang ingin menggulingkan penguasa negara komunis Kuba, Fidel Castro, musuh nomor satu AS ketika itu. Sang presiden justru menyalahkan CIA yang tak becus mengelola rencana penyerbuan yang didukung AS. Kebencian CIA semakin memuncak kepada Kennedy karena sebagai presiden ia bermaksud menarik pulang tentara AS dari kancah perang Vietnam.
Tidak hanya CIA, militer, dan pelaku industri persenjataan AS pun berang, karena jika itu terjadi maka habislah laba transaksi senjata dan amunisi yang sekian lama diperoleh dari perang-perang yang rajin diikuti oleh AS. Kennedy terang-terangan berkampanye untuk menarik mudur pasukan AS dari Vietnam. Tak lama ia dibunuh ketikka ia sedang berpawai dengan iring-iringan mobil kepresidenan. Walhasil, penggantinya, Lyndon B. Johnson, Justru mengirim lebih banyak tentara ke Vietnam, meskipun hasil akhirnya sungguh memalukan AS sepanjang sejarah peperangannya. Karena, pasukan komunis Vietkong berhasil menghancurleburkan pasukan AS yang jauh lebih modern dari sisi persenjataan. Tapi yang pasti, industri militer AS untung besar dan diduga Pentagon dan CIA kecipratan dolar dalam jumlah besar.
Kuat dugaan bahwa Kennedy sudah mencium gelagat persekongkolan itu, dan ia mencurahkan kegalauan hatinya kepada Mary. Bukan rahasia lagi bahwa banyak pejabat negara suka curhat ke wanita-wanita simpanan mengenai berbagai problematika negara. Secara psikologis juga terbukti bahwa pria lebih terbuka mengenai berbagi hal dengan perempuan selain istrinya. Terlebih lagi, konon Mary dan Kennedy benar-benar jatuh cinta dan gemar mengkonsumsi narkotika jenis LSD bersama-sama. LSD sendiri ketika itu masih dilegalkan. Pada masa itu, generasi penikmat LSD sangat kuat pengampanyekan perdamaian dan anti perang. Barangkali ini pula yang membuat Kennedy melunakkan politik perang AS yang ingin menarik pasukan dari Vietnam dan mencegah perang dengan Kuba dan Uni Soviet di masa perang dingin. Kelemahan ini diyakini menjadi kebencian terselubung CIA dan militer kepada Kennedy.
Tak berapa lama setelah kematian kekasihnya, Mary nekad melakukan investigasi sendiri untuk mengungkap pembunuh pria idaman lainnya itu. Apalagi Mary adalah janda seorang agen CIA, Cord Mayer, sebelum bercerai pada tahun 1944. Ia mengumpulkan banyak informasi mengenai pembunuhan Kennedy, dan dipercaya bahwa ia juga menuliskan banyak informasi penting di dalam diary-nya mengenai keterlibatan CIA dari curhat-curhat Kennedy selama masih hidup. Saat itu CIA menganggap tindakan Mary sudah dipandang berbahaya maka sebuah operasi pembunuhan pun diluncurkan. Modusnya dirancang seperti tindak kejahatan biasa. Tanggal 12 Oktober 1964 (hanya beberapa bulan setelah penembakan Kennedy), Mary ditembak di siang bolong ketika sedang berjalan di sepanjang kanal Georgetown.
Semuanya seperti sudah disiapkan dengan matang, hanya selang beberapa jam setelah kejadian, polisi berhasil meringkus seorang buruh harian bernama Robert Crump Jr. atas tuduhan pembunuhan Mary. Pria malang ini ditumbalkan dalam konspirasi tersebut. Pria itu beruntung dibebaskan hakim karena kesaksian menyebutkan bahwa pria penembak berpostur jauh lebih besar dari Crump. Sejak itu kasus ini mengambang bak hantu, tak pernah terselesaikan hingga hari ini.
Ada dugaan bahwa seorang Letnan Angkatan Darat AS, William Mitchel, adalah penembaknya. Dugaan ini muncul karena dalam sebuah percakapan telepon pada tahun 1993, Mitchel pernah mengakui bahwa pembunuhan Mary di tahun 1964 itu adalah standar CIA. Mitchel sendiri dicurigai karena ternyata markas militer AS maupun Universitas Georgetown justru tidak memiliki catatan apapun tentangnya.
Diary Mary justru menjadi misteri yang lebih besar karena tak ditemukan hingga kini. Padahal, diary itu mungkin merupakan kunci kotak pandora atas misteri pembunuhan dirinya dan John F. Kennedy, kekasihnya. Ipar Mary, Ben Bradlee, memberi kesaksian bahwa ia melihat agen CIA James Angleton ada di rumah Mary, 24 jam setelah kematiannya. Bradlee, seorang editor Washington Post, bermaksud mengambil diary itu atas permmintaan istrinya, adik Mary, Antoinette yang biasa dipanggil Toni. Toni sendiri mengklaim ia sudah membakar diary itu. Namun, klaim ini diragukan karena mungkin ia hanya ingin meredakan kontroversi seputar kematian kakaknya. Dugaannya mungkin diary itu berhasil didapatkan oleh CIA lewat Angleton.


0 comments:
Post a Comment