Peak Oil Bullshit!!

Amerika mengganas dengan peluru dan raungan jet tempurnya ke sejumlah negara yang terkenal kaya akan minyak. Cina dengan sangat rakus menginvasi negara-negara berkembang kaya mineral batu bara dan minyak bumi untuk mendanai industri-industri raksasanya.

Minyak bumi menjadi nyawa manusia tak berharga. Kemajuan peradaban menjadikan minyak bumi jauh lebih berharga daripada sekedar bisnis makanan sebagai kebutuhan dasar manusia. Minyak bumi adalah kekuasaan, kekayaan, dan pengendalian manusia. Oleh karena itu, minyak bumi harus menjadi barang langka, karena sudah menjadi hukum ekonomi standar bahwa semakin langka maka akan semakin mahal harganya. Jika masyarakat sudah tak mampu lagi membeli, akan tinggal sekelompok elite penguasa cadangan minyak yang akan mengendalikan populasi dunia yang kering sumber energi.

    Tipikal kita yang paling mudah ditebak adalah sangat mudah meyakini apa yang disampaikan secara masif dan intensif, terlebih jika kabar itu datang dari orang-orang yang kita pandang memiliki derajat intelektualitas di atas kita. Kita sering malas mendalami motif dibaliknya, dan lebih menyukai hal yang mudah dengan mempercayai saja apa-apa yang kita tidak ketahui. Kebanyakan kita adalah makhluk yang malas belajar dan mencari teori alternatif disamping menerima teori-teori yang sudah ada. Kemalasan logika seperti inilah yang kemudian menjadi alat sekelompok elite rahasia pengendali ekonomi dunia. Mereka mendiktekan ke otak kita semua bahwa minyak bumi adalah sisa fosil purba yang akan habis tak lama lagi. Dengan cadangan total sekitar 1,2 triliun barrel di seluruh dunia, mungkin saja kita akan menikmatinya tak lebih dari 44 tahun lagi dari sekarang. Kita mungkin tak berani mendebatnya karena kadar keilmuan yang tak setara untuk mendebat hipotesis yang pertama kali disampaikan oleh Mikhailo V. Lomonosov pada tahun 1757. Hipotesis berusia 250 tahun yang lalu menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup purba jutaan tahun yang lalu yang terkubur dibawah bebatuan. Jika teori ini adalah kebenaran maka benar bahwa butuh jutaan tahun lagi dari sekarang untuk kita bisa mendapatkan cadangan minyak bumi lagi. Logika ini membuat harga minyak bumi tak terkendali. Negara bisa berperang dan saling membunuh untuk minyak bumi yang langka.

     Kenapa kita tidak mendengarkan suara-suara lain yang membantah apa soal propaganda oleh para kapitalis minyak dunia. MINYAK BUMI BUKAN MERUPAKAN ENERGI TAK TERBARUKAN!!
Untuk pertama kalinya pada abad ke 19 beberapa ilmuan menggugat hipotesis Lomonosov yang sudah berusia dua setengah abad tersebut. Alexander von Humbolt, seorang geolog Jerman dan ahli kimia termodinamika Perancis, Louis Joseph Gay-Lussac berdiri lantang mangajukan teori bahwa minyak bumi adalah materi primordial (purba) yang memancar dari tempat yang sangat dalam dan tak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi. Sama seperti teori Lomonosov yang tidak didukung dengan bukti ilmiah. Ketika itu, Humbolt dan Lussac juga mungkin kekurangan peralatan teknologi. Tapi setelah berkembangnya teknologi termodinamika, seorang pakar kimia Perancis, Marcellin Berthelot melakukan percobaan ilmiah untuk pertama kalinya dalam rangka membuktikan bahwa teori Lomonosov adalah omong kosong. Ia menamakan hasil percobaannya dengan Kolbe Reaction. Ia berhasil menunjukkan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan dengan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
       Ahli kimia lainnya, Dmitri Mendelev juga melakukan pengujian dan membantah keras teori Lomonosov. Dmitri mendukung teori yang menyatakan bahwa minyak bumi adalah materi primordial yang memancar secara alami dari apa yang ia sebut Deep Vault (patahan sangat dalam di dalam perut bumi). Tidak hanya dari Rusia, namun ilmuan-ilmuan barat berhasil membuktikannya seperti Thomas Gold dan Dr. JF. Kenney bersama sejumlah ilmuan Rusia berhasil membangun reaktor dan membuktikan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dari kalsium karbonat dan oksida besi, dua senyawa yang jumlahnya sangat melimpah ruah di kerak bumi. Hal ini diperkuat pula dari hasil penelitian ilmuan-ilmuan Swedia yang tergabung dalam Royal Instituteof Technology di Stockholm. Hasilnya menyimpulkan bahwa hewan dan tumbuhan tidak dibutuhkan lagi untuk menghasilkan minya bumi. TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN FOSIL BANGKAI MAKHLUK-MAKHLUK PURBA! Intinya, menurut ilmuan Vladimir Kutcherov dalam media ilmiah yang terpuji kredibilitasnya, Science Daily, bahwa minyak bumi tidak akan pernah habis karena ia akan terus memancar dari patahan-patahan sangat dalam di perut bumi. Tidak itu saja, kandungan dasar minyak bumi yang tersusun dari hidrokarbon (H0) sesungguhnya bisa dibuat dengan air biasa (H20) melalui proses abiotik yang disebut dengan Fischer-Tropsch. Maka itu artinya, minyak bumi adalah energi yang terbarukan! (renewable energy).
       Anda ingin bukti? Pulau Eugene di Teluk Meksiko. Tahun 1973 masih menghasilkan 15 ribu barrel per hari. Tahun 1989 produksi melorot hanya 4 ribu barrel per hari. Setelah berlangsung tak berapa lama, tiba-tiba saja produksinya meroket kembali ke angka 13 ribu barrel perhari. Dahsyatnya lagi, cadangan minyak yang dalam hitungan sebelumnya sudah hampir habis, mendadak saja membumbung kembali ke 60 hingga 400 juta barrel! Keanehan ini mengundang berbagai penelitian ke pulau ini. Melalui pencitraan seismik 3-D, ternyata ditemukan suatu bentuk patahan (vault). Artinya minyak memancar dari suatu kedalama yang tidak diketahui. Minyak yang keluar tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui usianya dan hasilnya membuat para peneliti itu terkejut karena usia minyak baru itu berbeda dengan minyak yang selama ini dieksploitasi. Pulau Eugene menjadi bukti ilmiah tak terbantahkan bahwa kandungan minyak bumi bisa terisi kembali. Penemuan ilmiah ini seakan-akan menjawab misteri besar cadangan minyak bumi di Kawasan Timur Tengah yang seolah abadi. Profesor dari Universitas Tulsa, Oklahoma, AS mengakui keheranannya secara akademis, mengapa cadangan minyak di Timur Tengah bukannya berkurang setelah 'diperkosa' habis-habisan oleh pompa-pompa raksasa selama lebih setengah abad, namun justru cadangannya di kantong-kantong dalam perut bumi malah meningkat dua kali lipat dalam kurun 20 tahun terakhir.
        Pertanyaan besarnya adalah. "Mengapa teori Peak Oil (bahwa minyak bumi adalah barang sangat langka) dimunculkan dan terus dipertahankan dengan menyembunyikan sejumlah fakta ilmiah, bahwa minyak bumi bukanlah barang langka yang harganya selangit hanya untuk keuntungan untuk kapitalis minyak?" Dalam hitungan matematis tentu saja. Tapi bisakah kita menggali lebih dalam apa sesungguhnya motif besar dibalik itu? Bagaimana dengan kemungkinan ini adalah program besar depopulasi (pengurangan jumlah penduduk) dari kelompok-kelompok sangat rahasia yang berkekuatan sangat besar dibalik ekonomi dunia? Anda tentu bertanya, bagaimana itu mmungkin?
        Dengan menyebarkan kebohongan terus menerus bahwa minyak bumi itu langka dan akan segera habis maka manusia secara alamiah akan mencari jalan untuk menemukan pengganti minyak. Disaat yang sama kemajuan peradaban akan diplot untuk semakin rakus akan minyak. Hampir semua benda yang ada disekitar manusia tidak terlepas dari minyak, baik untuk menggerakannya maupun untuk memproduksinya. Alternatifnya adalah minyak nabati yang terbuat dari hasil pengolahan tanaman pangan seperti ubi, jagung, kelapa sawit, jarak, tebu, dan lain sebagainya. Maka terjadilah perebutan lahan yang terbatas antara lahan untuk pertanian pangan dan lahan untuk pengembangan sumber bahan bakar. Mana harga jual yang paling menggiurkan ? Minyak! Faktanya lahan pertanian pangan semakin berkurang, bahkan sebagian hasil pertanian pangan dipergunakan juga untuk memproduksi minyak nabati. Sekarang mungkin belum begitu terasa, namun ketika tombol "END" sudah ditekan untuk mengatakan bahwa minyak bumi sudah habis, maka perebutan antara "makan" dan "minyak" akan semakin menguat. Dampaknya sangat terasa bagi kita, bahwa harga-harga bahan pangan menggila, bergerak liar tak terkendalikan oleh pemerintah. Bahan pangan seolah-olah genit untuk ikut-ikutan langka seperti minyak bumi. Saat bahan pangan benar-benar langka akibat lahan dan hasil produksi direbut oleh ambisi menghasilkan minyak. Artinya, kelaparan, perang, saling membunuh karena lapar satu sama lain akan benar-benar terjadi. Disitulah program depopulasi dunia dari para komplotan rahasia itu sukses dieksekusi.

0 comments:

Post a Comment