Kelenjar Pineal Yang Gaib
Sebutan istilah “kelenjar pineal” menciptakan alam supranatural dan adikodrati, serta yang gaib. Ahli filsafat, fisiologi, fisika, ilmu pengetahuan alam dan matematika Prancis yang terkenal, Rene Descartes (1596— 1650) menyebutnya “pusat dari jiwa”. Yang lain mempercayai inilah pusat yang membawa “kehidupan alam roh” dan menyampaikan berbagai pesan ke tubuh.
Penelitian akademik baru baru ini telah menemukan bahwa kelenjar pineal berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang membuktikan kebenaran bahwa kelenjar pineal dapat “melihat ke alam lain”, kemudian dikenal juga sebagai “mata ketiga”. Penelitian modern pada produksi melatonin oleh kelenjar pineal telah membongkar sedikit misteri kelenjar pineal.
Selama seribu tahun, kelenjar pineal dikenal sebagai penghubung tubuh manusia dengan alam pikiran yang lebih dalam atau sebuah jendela untuk memasuki dimensi lain (dunia roh, mata batin). Namun, konsep seperti ini telah memudar seiring dengan berjalannya waktu, Ilmu pengerahuan mulai menaruh perhatian padanya dalam upaya untuk memahami fungsi terpendam dari mata (Roh) yang tersembunyi.
Dr. Sergio Felipe de Oliveira, Msc., dari fakultas medis Universitas Sao Paulo dan direkrur Klinik Otak Pineal (Pineal Mind Clinic), mengatakan bahwa meningkatnya aktivitas pineal secara intim berkaitar dengan aktivitas jasmani seperti penampakan atau meditasi.
Selanjutnya, di samping berbagai fungsi Endorfin dari kelenjar pineal (pengendalian hypothalamus, bioritmik, dan perlindungan terhadap radikal bebas) juga bertanggung jawab untuk memancarkan N, N-dimethyltryptamine (DMT), yang dikenal oleh beberapa orang sebagai molekul dan roh.
Pembahasan dari molekul ini dianggap sebagai halusinasi yang berasal dari pancaran saraf (hallucinogenic neurotransmitter) yang akanmeningkat pada waktu tidur, meditasi, yogi, dalam suatu keadaan tertentu, atau pengalaman selama menjelang kematian (NDE-Near Death Experiences).
Kelompok illuminati, adalah memakai simbol mata ke-3 ini dengan semboyan The All Seeing Eyes, dibawah piramida Illuminati simbol mata terdapat kata-kata : "Novus Prdo Seclorum", yang dapat diterjemahkan sebagai : "Sebuah orde usia baru".
Orang-orang yang skeptis meragukan perihal kesadaran yang lebih tinggi untuk memasuki taraf dimensi lain (alam roh), mereka lebi percaya bahwa pengalaman seperti itu adalah fenomena yang dipengaruhi oleh pengaruh kimia tertentu pada otak. Tetapi mereka kesulitan menjelaskan hubungan antara pembebasan DMT ( yang mengakibatkan terjadinya gambar khayalan di pineal) dengan pengalaman-pengalaman mendekati kematian.

Seperti yang diketahui oleh Dr. Rick Strassman. yang sudah menyelenggarakan studi-studi secara menyeluruh dan mendalam terhadap efek DMT pada manusia. riset semacam ini diharapkan mulai dapat mengetahui lebih dekat lagi mengenai kelenjar pineal yang tidak lebih dari sekedar mata yang mengalami degenerasi, yang berpindah tempat untuk menghasilkan hormon-hormon. tetapi sebagai sebuah jendela bawaan lahir untuk melihat keberadaan ruang-ruang lain.
Pengetahuan mengenai kelenjar pineal diyakini oleh kepercayaan lain, para yogi dan meditasi untuk melakukan latihan-latihan yang menjurus ke keadaan supranatural dan tenaga adikodrati yang luar biasa, untuk melihar ke alam roh dan dunia lain.
Berdasarkan penelitian ilmuwan terkenaI, Roger Walcott Spery dengan “The Split Brain Experience”. menunjukkan bahwa belahan otak kiri dan kanan mengkhususkan diri dalam tugas yang berbeda. Belahan sisi kiri otak biasanya khusus dalam menjaga dan tugas-tugas verbal analitis, logika, detail. dan karakter, sementara belahan sisi kanan otak menangani tugas persepsi ruang, gambar global, musik, seni dan kreativitas.
Belahan sisi kanan otak terlibat ketika Anda membuat peta atau memberikan petunjuk tentang cara untuk mendapatkan jalan ke rumah Anda. Belahan otak kanan hanya bisa menghasilkan kata dasar dan frasa. sedangkan belahan otak kiri akan menyusunnya dalam detail kata-kata dan kalimat. Dengan otak kiri Anda dapat membaca kata “ayam”. namun tanpa bantuan otak kanan Anda tidak akan bisa membayangkan “ayam” itu “gambarnya” seperti apa.


0 comments:
Post a Comment