Perdagangan Rahasia Indonesia-Israel

Konspirasi Dunia - Mungkin kita semua tahu, negeri ini mengharamkan hubungan diplomatik dengan negara zionis israel. Alasan tunggalnya adalah: karena bangsa itu telah menjajah negeri Palestina hingga hari ini. Israel juga menjadi negeri yang senantiasa merendahkan negara-negara muslim lainnya di muka bumi .

Nyatanya, mayoritas masyarakat berkeinginan untuk membebaskan Palestina dari penjajahan. No Relation to Israel! Barangkali itulah yang terpikir di benak kebanyakan dari kita. Siap-siaplah gigit jari kawan, karena kalian telah ditipu.

Pada zaman Soehart, Israel berkali-kali menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negeri iniselalu menemui jalan buntu. Soehato tegas menampik tangan Zionis. Tahun 1993 Menlu Israel mencoba membujuk Menlu Ali Alatas di Wina. Hasilnya, jeblok. Malah di tahun 1993, diam-diam PM Israel Yitzhak Rabbin terbang ke Cendana untuk melobi Soeharto. Kandas, Rabin pulang dengan gigit jari.Begitu cantiknya dan begitu besar potensi Indonesia bagi Israel sehingga berkali-kali mereka mencoba membujuk agar hubungan itu bisa terjalin. Semua sia-sia, karena tak mungkin rakyat muslim Indonesia mengizinkan jalinan itu.

Semua berakhir ketika rezim berganti pada era Abdurrahman Wahid. Meskipun tidak berani terang-terangan membuka jalur diplomatik, namun hubungan ekonomi terjalin mesra. Tidak banyak masyarakat yang mengetahui kabar ini. Dalam sebuah wawancara dengan media asing dan dikutip di dalam buku tulisan Herry Nurdi (2009), Gus Dur berkomentar, "Jika saya ditanya, saya akan terus terang kepada anda, bahwa Israel jauh lebih dekat di hati saya dibanding dengan negara-negara ini (Negara-negara Arab dan Islam). Terutama karena Israel punya teknologi yang bisa menarik investasi, sedangkan negara-negara ini tidak punya apa-apa yang bisa ditunjukkan kecuali kemiskinan dan kesengsaraan." Sebuah situs bernama www.israindo.com menuliskan bahwa tanggal 1 Februari 2000. Menteri Perdagangan ketika itu, Jusuf Kalla, mencabut pelarangan hubugan dagang Indonesia dan Israel yang sudah terputus sejak tahun 1967.

Hubungan rahasia Indonesia-Israel berlanjut pada rezim SBY. Tahun 2005 Menlu Hasan Wirayuda kedapatan bertemu dan berdiskusi dengan Menlu Israel , Silvan Shalom di New York. Namun, SBY segera menepis bahwa tak ada yang gelap dari pertemua itu karena Indonesia konsisten ingin terus membantu perjuangan rakyat Palestina. Maknanya, membuka hubungan ekonomi kepada Israel  berarti memberika kesempatan Israel mendapatkan keuntungan ekonomi dari Indonesia yang bisa digunakan untuk memupuk kekuatan militernya. Namun tiba-tiba saja pada tahun 2006, misi dagang KADIN (Kamar Dagang Indonesia) yang dipimpin M. Hidayat mengunjungi Israel dan menandatangani perjanjian dagang kedua negara.

Bahkan diperayaan kemerdekaan Israel ke-64 yang dihelat di Singapura, sejumlah pejabat inggi Indonesia dan utusan KADIN, termasuk Ferry Mursyidan Baldan (Sekarang merupakan salah satu petinggi partai  Nasdem), turut hadir merayakan kemerdekaan negara yang justru saat ini masih membelenggu kemerdekaan  bangsa Palestina. Politik dua muka Indonesia ini tentu sangat memalukan dan menyakiti hati umat Islam. Sontak saja kunjungan haram itu mendapat kecaman dari MUI dan juga MER-C, sebuah lembaga bantuan kesehatan muslim yang sangat banyak menyaksikan kekejian tentara Israel di jalur Gaza, Palestina.

Normalisasi hubungan ekonomi Israel-Indonesia sudah bermula sejak tahun 2001, ketika mantan menteri Perindustrian & Perdagangan era Gus Dur, Luhut Binsar Panjaitan meneken SK Menperindag No. 23/MPP/01/2001 tanggal 10 januari 2001 yang melegalkan hubungan yang oleh rezim Soeharto sangat diharamkan. Tak heran, saat ini prodek-produk Israel baik langsung maupun tak langsung membanjiri Indonesia, negeri yang secara ideologis sangat membenci bangsa zionis itu. Jangan kaget jika mengetahui bahwa banyak sekali peralatan medis di ruang-ruang ICU di Indonesia merupakan produk Israel. Banyak warga muslim kita terjebak mengonsumsi kurma merek Jordan River produk Israel. Merek kurma ini sudah diboikot oleh negara-negara muslim di seluruh dunia. Sampai mainan anak-anak merek Tiny Love sudah acap dimaikan oleh anak-anak muslim Indonesia.

Pabrikan senjata nasional, Pindad, pernah memproduksi senjata untuk Israel dengan merek Galil yang sempat menghebohkan karena beredar di pasar gelap Filipina. Indonesai sendiri kepinncut setengah mati untuk membeli pesawat super canggih, Drone, produksi Israel. Sejak 1980-an militerkita sudah dijejali oleh persenjataan produksi Israel Military Industry, termasuk senapan ringan UZI yang dulu dipakai Den-81 Kopassandha (Kopassus sekarang). Bahkan, TNI kerap latihan bersama badan intelijen Israel, Mossad ketika itu. Jadi sepertinya hanya tinggal menghitung hari saja negeri berpenduduk muslim terbesar di kolong jagat ini akan secara terang-terangan membuka hubungan diplomatik dengan zionis Israel.

0 comments:

Post a Comment